Pesona yang dimiliki gunung bukit kaba di kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang berupa kawah gunung yang dapat menyemburkan asam dan belerang mendorong orang mendaki gunung setinggi 3.560 meter dari permukaan laut (DPL) itu.
Seorang pendaki gunung yang secara rutin melakukan pendakian di gunung api di Sumatera yang masih aktif itu, Firza, 32, di Bengkulu, mengatakan bahwa puncak gunung dapat dicapai setelah melakukan perjalanan 12 jam dan pemandangan dari puncak sangat mempesona hingga semakin menyadarkan manusia akan kebesaran Maha Kuasa.
Firza juga mengatakan bahwa selama perjalanan mendakinya dapat menemui satwa seperti musang dan ular. Suasana disana sangat mengasyikan dan semilir angin yang dingin menusuk kulit. Pada hari Sabtu dan Minggu, setidaknya ada tujuh hingga 10 tenda yang dikembangkan para pendaki untuk beristirahat diatas puncak gunung.
Puncak keramaian biasanya terjadi pada bulan Agustus dengan banyaknya acara hari ulang tahun kelompok pendaki alam dengan perayaan di atas puncak gunung. Firza mengungkapkan bahwa di atas puncak tidak ada edelweis. Apabila ingin memetik bunga gunung tersebut dapat ke puncak gajah di sebelahnya.
Para pecinta alam biasanya memulai pendakian dari desa Urip selanjutnya menjelajahi pinggang gunung dari sisi timur. Ada juga yang mencoba dari rute lain tapi resikonya sangat cukup tinggi. Beberapa waktu lalu, seorang pendaki dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan tewas terjatuh dari ketinggian belasan meter ketika akan mendaki dari rute lain.
Kepala POS SAR Bengkulu, Dazair, mengatakan bahwa kegiatan pendakian gunung harus disampaikan ke aparat keamanan setempat dengan menjelaskan jumlah anggota dan tujuan pendakian. Bila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti tersesat dan tergelincir aparat dapat memberikan bantuan evakuasi.
Puncak gunung Bukit Kaba yang merupakan satu-satunya gunung berapi aktif didaerah itu, memiliki tantangan bagi pendaki hingga animo orang untuk mencoba kemampuannya agar sampai kepuncak gunung semakin besar. Ia mengatakan juga bahwa aparatnya telah memiliki peralatan lengkap untuk keperluan pendakian hingga proses menyelamatkan dan menemukan korban lebih efektif.
Seorang pendaki gunung yang secara rutin melakukan pendakian di gunung api di Sumatera yang masih aktif itu, Firza, 32, di Bengkulu, mengatakan bahwa puncak gunung dapat dicapai setelah melakukan perjalanan 12 jam dan pemandangan dari puncak sangat mempesona hingga semakin menyadarkan manusia akan kebesaran Maha Kuasa.
Firza juga mengatakan bahwa selama perjalanan mendakinya dapat menemui satwa seperti musang dan ular. Suasana disana sangat mengasyikan dan semilir angin yang dingin menusuk kulit. Pada hari Sabtu dan Minggu, setidaknya ada tujuh hingga 10 tenda yang dikembangkan para pendaki untuk beristirahat diatas puncak gunung.
Puncak keramaian biasanya terjadi pada bulan Agustus dengan banyaknya acara hari ulang tahun kelompok pendaki alam dengan perayaan di atas puncak gunung. Firza mengungkapkan bahwa di atas puncak tidak ada edelweis. Apabila ingin memetik bunga gunung tersebut dapat ke puncak gajah di sebelahnya.
Para pecinta alam biasanya memulai pendakian dari desa Urip selanjutnya menjelajahi pinggang gunung dari sisi timur. Ada juga yang mencoba dari rute lain tapi resikonya sangat cukup tinggi. Beberapa waktu lalu, seorang pendaki dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan tewas terjatuh dari ketinggian belasan meter ketika akan mendaki dari rute lain.
Kepala POS SAR Bengkulu, Dazair, mengatakan bahwa kegiatan pendakian gunung harus disampaikan ke aparat keamanan setempat dengan menjelaskan jumlah anggota dan tujuan pendakian. Bila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti tersesat dan tergelincir aparat dapat memberikan bantuan evakuasi.
Puncak gunung Bukit Kaba yang merupakan satu-satunya gunung berapi aktif didaerah itu, memiliki tantangan bagi pendaki hingga animo orang untuk mencoba kemampuannya agar sampai kepuncak gunung semakin besar. Ia mengatakan juga bahwa aparatnya telah memiliki peralatan lengkap untuk keperluan pendakian hingga proses menyelamatkan dan menemukan korban lebih efektif.
0 komentar:
Posting Komentar